Mengenal Jurnalisme Lingkungan: Suara Untuk Bumi

Mengenal Jurnalisme Lingkungan: Suara Untuk Bumi – Lebih dari setengah abad telah berlalu sejak Hari Bumi pertama kali dirayakan pada tanggal 22 April 1970. Hari Bumi dimulai ketika Amerika Serikat mengalami gejolak ekonomi dan politik serta degradasi lingkungan, hingga akhirnya Senator AS Gaylord Nelson memperkenalkan panduan kampus tentang kesadaran lingkungan.

Meski awalnya diadakan secara eksklusif di Amerika Serikat, Hari Bumi kini diakui dan dirayakan secara internasional di lebih dari 192 negara. Setiap edisi Hari Bumi mempunyai tema yang berbeda-beda. Pada tahun 2023, gerakan ini bertujuan untuk menyoroti pentingnya berinvestasi pada lingkungan untuk mengembangkan masa depan bumi yang stabil, hijau, dan adil. Bumi saat ini berada dalam lingkungan yang buruk. Perubahan iklim merupakan ancaman yang paling mengkhawatirkan saat ini. Bukan hanya bencana besar, tapi juga mengancam cadangan pangan dunia.

Mengenal Jurnalisme Lingkungan: Suara Untuk Bumi

Mengenal Jurnalisme Lingkungan: Suara Untuk Bumi

Realitas kerusakan akibat perubahan iklim semakin mengancam, sehingga menimbulkan pertanyaan: ‘Apakah bumi masih layak untuk dihuni selama jutaan tahun mendatang? Jika tidak, bisakah bumi pulih kembali?

Suara Merdeka 14 Januari 2023

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, ada kegiatan yang sangat tercermin dalam setiap perayaan Hari Bumi. Kegiatan dalam rangka memperingati Hari Bumi, seperti menanam pohon, menghemat air, mengurangi konsumsi listrik, dan membersihkan sampah, dapat dilakukan untuk melindungi Bumi dari ancaman atau dampak perubahan iklim.

Upaya perlindungan lingkungan atau penurunan target emisi yang ambisius diperlukan untuk menjadikan bumi lebih sehat dan berketahanan. Tanpa partisipasi semua pihak untuk mengatasi ancaman perubahan iklim, masyarakat tidak bisa berbuat apa-apa selain merasa bahwa… Jurnalisme lingkungan hidup adalah jenis jurnalisme yang fokus pada pemberitaan dan pemberitaan mengenai isu-isu lingkungan hidup dan keberlanjutan. Tujuan utama jurnalisme lingkungan hidup adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat mengenai tantangan lingkungan hidup, perubahan iklim, degradasi alam, upaya konservasi, dan upaya mencapai pembangunan berkelanjutan.

“Jurnalisme lingkungan mungkin bukan istilah yang paling tepat untuk pemberitaan lingkungan hidup melalui media besar seperti surat kabar, majalah, radio, dan televisi. Media lingkungan diproduksi dengan menggunakan realitas lingkungan, seperti pencemaran udara, penggundulan hutan, pencemaran limbah, pencemaran industri, serta peran LSM, advokasi kebijakan, dan lain-lain.” (Profesor Ana Nadhya Abrar)

Indonesia sendiri memiliki sejumlah media yang mulai memberikan informasi faktual tentang lingkungan hidup, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan tempat mereka tinggal.

Jurnalisme Makna: Satu Warisan Jakob Oetama, Pendiri Kompas Gramedia

Beberapa ciri jurnalisme lingkungan antara lain pemberitaan mengenai isu-isu lingkungan hidup, jurnalisme lingkungan memberikan perhatian khusus pada isu-isu lingkungan hidup seperti perubahan iklim, penggundulan hutan, pencemaran udara dan air, konservasi keanekaragaman hayati dan isu-isu lingkungan hidup lainnya. Dengan menggunakan metode ilmiah dan faktual, pemberitaan jurnalisme lingkungan didasarkan pada fakta ilmiah. Jurnalis lingkungan sering kali bekerja sama dengan ilmuwan dan pakar lingkungan untuk memastikan keakuratan informasi yang dikirimkan. Jurnalisme lingkungan selalu menjadi elemen advokasi perlindungan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Hal ini dapat tercermin dari penekanan pada solusi dan tindakan yang dapat diambil oleh individu, pemerintah, dan industri. 

Jurnalis lingkungan sering kali mengekspos praktik-praktik yang merugikan lingkungan, seperti polusi yang tidak terdeteksi, praktik industri yang berbahaya, atau dampak negatif proyek pembangunan. Jurnalisme lingkungan juga mencakup pemberitaan mengenai dampak ekonomi dan sosial dari isu-isu lingkungan. Hal ini mencakup dampak terhadap komunitas lokal, penghidupan dan kesejahteraan masyarakat. Keberadaan jurnalisme lingkungan mendorong keterlibatan masyarakat dengan memberikan informasi yang dapat mendorong tindakan positif, seperti penyeimbangan karbon, partisipasi dalam proyek konservasi, dan dukungan terhadap kebijakan berkelanjutan. Prinsip dasar profesi jurnalisme, seperti tujuan dan independensi editorial, juga berlaku dalam jurnalisme lingkungan. Meskipun terdapat unsur advokasi, jurnalis lingkungan harus tetap objektif dan mematuhi standar etika jurnalisme.

Dalam menulis atau menerbitkan informasi tentang lingkungan hidup, lembaga media dan wartawan/wartawan juga perlu memperhatikan opini masyarakat serta mempertimbangkan situasi sosial saat ini agar informasi yang dibagikan relevan dan dapat dimanfaatkan secara luas. . Selain itu, dalam buku ini juga dijelaskan proses penulisan informasi lingkungan hidup. Singkatnya, artikel harus relevan dengan minat pembaca, mudah dipahami, tidak panjang dan informatif. Jurnalisme lingkungan hidup berperan penting dalam menyebarkan informasi penting untuk meningkatkan kesadaran dan kesadaran masyarakat terhadap isu-isu lingkungan hidup.

Mengenal Jurnalisme Lingkungan: Suara Untuk Bumi

Faktanya, hal ini tidak jarang terlihat di media. Pers terbagi dalam berbagai bidang seperti jurnalisme olahraga, jurnalisme perang, media campuran, jurnalisme advokasi, jurnalisme perdamaian dan lain-lain. Surat kabar bukan sekedar percetakan, kita bisa menemukan surat kabar di bidang fotografi, film, radio, televisi dan teknologi lainnya. Sifatnya yang fleksibel sehingga siapapun bisa menjadi jurnalis, yang terakhir hadirnya jurnalis warga atau yang sering kita sebut dengan jurnalis warga.

Media Indonesia 26 November 2023

Menurut Dr. Kami. Haris Sumadiria merupakan kegiatan seseorang dalam mengorganisir, mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menyebarkan informasi kepada masyarakat secara rutin. Dari sudut pandangnya, kita dapat mempertimbangkan hakikat jurnalisme sebagai ilmu pencarian informasi, pemberitaan, dan publikasi. Pers juga dianggap sebagai elemen penting dalam demokrasi, dan pers juga dilindungi oleh Pasal 19 Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.

Kita semua paham arti jurnalisme, lalu apa itu jurnalisme lingkungan? Sederhananya, jurnalisme lingkungan berfokus pada isu-isu lingkungan yang muncul di berbagai belahan dunia. Isu lingkungan yang menjadi perhatian jurnalis mencakup pemanasan global, kebakaran hutan, tingkat limbah domestik, polusi, bahaya bahan kimia, pertumbuhan populasi, perubahan iklim, dan lain-lain. Jurnalisme lingkungan mengambil hubungan lingkungan sebagai landasan. Peran hubungan lingkungan adalah mencoba mengembangkan strategi di antara organisme hidup untuk lingkungan yang lebih baik. Dari situ, media perlu berperan dalam memberitakan apa yang terjadi di lingkungan kita saat ini. Harapannya tentu saja agar masyarakat sadar akan apa yang terjadi pada lingkungan dan memahami bagaimana menjaganya demi keberlangsungan masa depan bumi.

Ada beberapa hal yang harus diliput oleh jurnalis lingkungan hidup, seperti interaksi komponen lingkungan hidup dan dampaknya, atau penyebab dan dampak kerusakan lingkungan hidup. Hal inilah yang menjadi acuan jurnalisme lingkungan hidup yang diberikan oleh jurnalis lingkungan hidup dalam artikelnya. Hanya berkat kedua hal inilah muncul kesadaran dan kepedulian masyarakat baru terhadap lingkungan yang perlahan tapi pasti sedang mengalami kehancuran. Selain itu, ada beberapa poin yang menjadi pedoman bagi jurnalis lingkungan hidup, seperti pemahaman dan pemahaman bahasa lingkungan hidup, pengetahuan tentang peristiwa lingkungan hidup di masa lalu, pengetahuan tentang kebijakan lingkungan hidup, pengetahuan dan pemantauan informasi tentang organisasi lingkungan hidup, pemahaman umum tentang peristiwa lingkungan hidup. . Peristiwa lingkungan terkini Mengakui kesetaraan spesies dan, yang paling penting, membantu lingkungan dan mempertahankan kehidupan. Tanpa dukungan tersebut, jurnalis akan hampa dalam memberitakan. Jurnalis lingkungan harus mampu memposisikan dirinya dan benar-benar fokus hanya pada lingkungan hidup.

Jurnalisme lingkungan hidup penting bagi semua penghuni bumi. Hal ini nampaknya sudah matang, artinya kita sudah terlalu lama mengabaikan lingkungan dan kurang memperhatikan lingkungan. Urgensi krisis iklim merupakan tantangan terhadap sikap netral kita. Isu lingkungan hidup adalah kepentingan publik, dan jurnalis harus mencari kebenaran tanpa rasa takut pada apapun, yang merupakan prinsip dasar jurnalis yang baik.

Pdf) Jurnalisme Lingkungan Pada Media Online Arus Utama Dan Jurnalisme Warga Di Era Digital: Framing Pemberitaan Banjir Di Indonesia Pada Detik.com Dan Suarakomunitas.net

Minyak Sawit: Janjinya konfrontasi ekonomi, sosial dan lingkungan hidup pada COP 28 Dubai, atau tanah longsor, merupakan peringatan lingkungan hidup setidaknya selama 20 tahun terakhir di Indonesia. Daerah yang terkena dampak paling parah setidaknya mencakup 122 kabupaten/kota. Banjir pesisir ini telah mempengaruhi wilayah dan kehidupan masyarakat, termasuk mata pencaharian, perumahan, kesehatan dan perencanaan kota. Sehubungan dengan hal ini, Jurnalis Indonesia untuk Perubahan Iklim (IJ4C), bersama dengan Inisiatif Pengusahaan Lahan (LASSI) dan Persatuan Jurnalis Ilmiah Indonesia (SISJ), telah menyelenggarakan lokakarya online bagi media untuk mempromosikan lebih banyak liputan kegiatan mitigasi dan wilayah yang terkena dampak bencana alam pesisir. Banjir.

Produksi pangan global terancam oleh kenaikan suhu dan perubahan iklim yang disebabkan oleh perubahan iklim. Salah satu dampak perubahan yang mungkin dialami langsung oleh petani adalah berkurangnya pasokan air dan risiko kekeringan. Akibatnya, target produksi beras tidak tercapai dan harga beras terus meningkat. Sehubungan dengan hal tersebut, Jurnal Iklim Indonesia (IJ4C) bermitra dengan Masyarakat Jurnalis Ilmiah Indonesia (SISJ) menyelenggarakan lokakarya mengenai isu ini dengan sejumlah narasumber terpilih di;

Krisis ini telah menyebabkan kekurangan air bersih, kebakaran hutan, tanaman tidak produktif dan kenaikan harga beras. Ada kekhawatiran bahwa perubahan iklim akan memicu krisis serupa di tahun-tahun mendatang.

Mengenal Jurnalisme Lingkungan: Suara Untuk Bumi

SISJ, bersama dengan CNNID Academy dan Kedutaan Besar AS di Jakarta, mendorong lebih banyak jurnalis untuk melaporkan situasi tersebut sehingga masyarakat dan pengambil keputusan dapat mengembangkan sikap yang tepat untuk menghindari krisis berikutnya.

Brin Sebut Sastra Hijau Bentuk Keberpihakan Penulis Pada Lingkungan

Drought Islands Fellowship menyediakan pelatihan dan sumber daya bagi para jurnalis untuk bersiap melaporkan isu penting ini. Yang tidak kalah pentingnya adalah peran jurnalis dalam meliput dampak krisis air di semua lini.

Dalam webinar ini, jurnalis, pejabat pemerintah, dan masyarakat diajak untuk memberikan pendapatnya guna menghindari krisis di masa depan.

Satu tahun setelah diluncurkannya Kemitraan Transformasi Energi yang Berkeadilan (JETP), beberapa aspek Rencana Transformasi Energi diangkat menjadi diskusi publik. Namun, belum banyak diskusi mengenai teknologi dan alat keuangan yang dapat mendukung JETP. Tentu saja hal ini juga berkaitan dengan aspek keadilan.

Cerah Foundation Indonesia dan Masyarakat Jurnalis Sains Indonesia (SISJ) akan menjadi tuan rumah bagi panel pakar yang mengundang pakar isu konversi energi untuk melihat dan mendiskusikan pentingnya hal tersebut. Penting untuk mempertimbangkan penelitian ilmiah dalam proses pengambilan keputusan JETP agar rencana tersebut dapat berjalan lancar.

Ultimagz Oktober-desember 2021 -anak Muda Dan Lingkungan Panggilan Alam Tuk Rangkai Ulang Masa Depan By Ultimagz

Kepulauan adalah surganya eksplorasi ilmu pengetahuan. Para ilmuwan dari seluruh dunia telah menemukan penemuan penting di sana. Mengapa nama ilmuwan Indonesia hampir tidak pernah tercatat dalam sejarah ilmu pengetahuan? Fenomena baru menandakan bahwa peristiwa yang terjadi bersumber dari ilmu pengetahuan dan perlu

Artikel Terkait

Leave a Comment